468x60 Ads


Tugas 2 Praktek Multimedia

PRATIKUM MULTIMEDIA I



NAMA     : MERLIN KUSUMA EFENDI
NO BP      : 1001081023
KELAS    : TK 2A
PROD       : T.KOMPUTER
JUR          : T.INFORMASI





POLITEKNIK NEGERI PADANG
2011





PRATIKUM AUDIO DIGITAL
MODUL  4
PENGUJIAN KUALITAS AUDIO

1.    Tujuan
  1. Mahasiswa dapat mengganti nilai Sample dan Bit Depth sebuah file audio
  2. Mahasiswa dapat menjelaskan perbandingan kualitas audio berdasarkan nilai Bit Depth, Sample Rate
  3. Mahasiswa dapat menjelaskan perbandingan format audiop berdasarkan
2.    Teori singkat
a.      Audio
Getaran udara pada frekwensi yang dapat didengar oleh telinga manusia sehingga disebut dengan  frekwensi suara atau freuensi audio. Frekuensi audio berada diantara 20 Hz sd 20 KHz. Karakteristik suara ditentukan antara lain oleh freekuensi, amplitudo dan durasi.
b.      Kualitas audio
Ditentukan oleh kualitas suara ditentukan oleh bit rate dan sample rate.bahwa semakin tinggi bit rate dan sample rate maka kualitas suara akan semakin bagus.
c.       Bit Depth
Bit Depth adalah nilai resolusi suara atau jumlah tingkatan level suara. Audio 8 bit menyedia kan 2 pangkat delapan atau 256 level. Audio 16 bit menyediakan 65.536 level dan audio 32 bit memiliki jumlah jangkauan 2 pangkat 32 . Makin tinggi nilai jangkauan makin baik kualitas. Namun demikian ukuran file yang diperlukan juga semakin besar.
d.      Sample Rate
Sample rate adalah menunjukkan nilai sinyal audio yang diambil dalam satu detik etika melakukan rekaman suara. Semakin tinggi nilai sample rate ini kualitas audio yang dimainkan semakin baik.Agar diperoleh suara digital yang bagus maka suara analog harus di-sampling sekitar 2 kali lipat frekuensi-nya. Karena frekuensi tertinggi suara sekitar 20 kHz, maka sampling yang terbaik haruslah minimal 44.100 sample/detik (kualitas CD). Gambar 2, 3, dan 4 memperlihatkan perbandingan tingkat presisi hasil sampling dari tiga sampling yang berbeda. Standard suara digital dari rekaman DVD dewasa ini adalah sampling 192.000 kali/detik Sampling/detik ini disebut dengan Sample Rate.

e.      WAV
Merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan karenanya berukuran besar.
f.        WMA
Windows Media Audio, format audio lossy Microsoft. Ini dikembangkan dan digunakan untuk menghindari masalah lisensi dengan format MP3, tetapi karena perbaikan besar dan kompatibilitas DRM, serta implementasi lossless, format ini masih ada. Format ini sangat populer sebelum iTunes menjadi juara musik DRM.
g.      MP3
MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling populer dalam musik digital. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro. 
h.      Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait. Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.

3.    Alat dan Bahan
a.      Komputer PC
b.      Software Adobe Audition
c.       File musik  dalam format wav 
4.    Langkah Kerja
4.1.            Mengganti Sample rate dan Bit Dept
4.2.            Menyimpan dalam format WMA,MP3, Ogg Vorbis

5.    Hasil Pengujian

Tabel 1. Perbandingan Ukuran dan Kualitas audio pada sample rate tetap 44100 hz dengan Bit Depth bervariasi  
Sample Rate (Hz)
Bit Dept
Ukuran File (KB)
Kualitas suara
44 100
32
97,092
Bagus
44 100
16
48,548
Bagus
44 100
8
24,275
Kurang bagus


  1. Membandingkan berdasarkan Sample Rate dengan bit depth tetap 8
Bit Dept
Sample Rate (Hz)
Ukuran File (KB)
Kualitas Suara
8
11.025
6,071
Kurang Bagus
8
22.050
12,139
Kurang Bagus
8
32.000
17,616
Kurang Bagus
8
44.100
24,275
Kurang Bagus
8
48.000
26,422
Bagus
8
96.000
52,841
Sangat Bagus




  1. Membandingkan berdasarkan Sample Rate dengan bit depth tetap 16

Bit Dept
Sample Rate (Hz)
Ukuran File (KB)
Kualitas Suara
16
11.025
12,139
Cukup Bagus
16
22.050
24,275
Cukup Bagus
16
32.000
35,228
Bagus
16
44.100
48,548
Bagus
16
48.000
52,841
Bagus
16
96.000
105,578
Sangat Bagus


  1. Membandingkan berdasarkan Sample Rate dengan bit depth tetap 32

Bit Dept
Sample Rate (Hz)
Ukuran File (KB)
Kualitas Suara
32
11.025
24,275
Cukup Bagus
32
22.050
48,548
Bagus
32
32.000
70,543
Bagus
32
44.100
97,092
Bagus
32
48.000
105,678
Sangat Bagus
32
96.000
211,353
Sangat Bagus


  1.  Membandingkan berdasarkan perbedaan format pada sample rate dan Bit Depth tetap
Format
Sample Rate
Bit Dept
Ukuran File (KB)
Kualitas Suara
WAV
44.100
16
48.548
Sangat Bagus
MP3
44.100
16
4.30
Bagus
Ogg Vorbis
44.100
16
4.30
Bagus
WMA
44.100
16
28.3
Bagus

6.     Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan telah didapat hasil percobaan berupa table, dimana pada masing- masing table melakukan percobaan pada kualitas suara, dengan Bit depth, Sample Rate dan Bit Rate.
a. Pada pengujian dengan Sample Rate yang sama namun Bit Dept berbeda, dan didapat ukuran file yang sama namun kualitas suara berbeda yaitu pada Bit Dept 8.

b.
ada dari percobaan diatas yang tidak bisa dikonvert karena format type dari keluaran terutama pada perbandingan pada bit rate . ada sewaktu-waktu bit rate tak sesuai dengan sample rate nya,  karena bit rate pada sample rate ada yang tidak support. sesuai tabel diatas.

c. Pada menguji Bit Rate bebeda dan Sample Rate yang sama, pada percobaan ketiga ada beberapa percobaan yang tidak bisa di convert karena file formatnya tidak mendukung untuk Bit Rate yang telah di set.

7.    Kesimpulan
a.       Pada percobaan pertama Membandingkan berdasarkan Bit Dept . dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi bit dept dari sebuah sound maka suara itu semakin bagus sebaliknya jika big dept itu rendah maka ada noise(suara berisik) yang terdengar.
b.      Pada percobaan kedua membandingkan kualitas suara berdasarkan sample rate. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi sample rate maka kulitas suara akan semakin bagus dan juga ukuran file dari suara tersebut semakin besar. Sebaliknya jika sample rate itu semakin rendah maka kualitas suara semakin jelek dan ukuran semakin kecil.
c.       Pada percobaan ketiga membandingkan kualitas suara berdasarkan bit rate. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi bit rate maka kualitas suara akan semakin bagus dan juga ukuran file dari suara tersebut semakin besar. Sebaliknya jika bit rate itu semakin rendah maka kulitas suara semakin jelek dan ukuran semakin kecil.
  1. Sumber

0 komentar:

Posting Komentar